Dewa Nyoman Sarjana

A. Studi Kasus
Dalam berbagai kesempatan penulis ikut dalam organisasi baik sebagai anggota maupun leaders, yang terpenting yang penulis bangun adalah kesadaran diri terhadap organisasi yang kita ikuti. Itu menjadi kata kunci, sehingga tidak pernah merasakan ada sesuatu yang mengganjal maupun membatasi diri untuk mengambil peran dalam organisasi tersebut.

Studi kasus yang penulis alami selama puluhan tahun menjadi leaders, maupun staf, atau anggota biasa, sekiranya ada beberapa hal yang penulis rumuskan secara garis besarnya.

  1. Orang tidak maksimal paham tupoksinya dalam organisasi.
    Semisal ketika mereka diajak bergabung dalam staf pimpinan, mereka tidak punya inisiatif untuk membantu menggerakkan organisasi. Cendrung menunggu perintah atau dibimbing untuk melaksanakan peran fungsinya.
  2. Merasa tidak diberikan tugas.
    Menjadi bagian organisasi tidak selamanya merasa diri harus ada dalam tim kerja, karena berbagai aktifitas yang berlangsung di organisasi pasti menggunakan penugasan berjenjang seperti hanya di staf pimpinan, beberapa bidang kerja, bahkan hanya pimpinan saja.
  3. Bertanggungjawab penuh terhadap beban kerja yang diberikan.
    Ini yang sering terabaikan. Sebelum diberikan tugas utama orang asal asbun ini itu. Tapi ketika di pundaknya diberi tugas sesuai tupoksi, tidak mampu mengambil peran dengan baik. Kalau koar-koar memang gampang.
  4. Utama berpikir dapat apa.
    Siapapun tidak terlepas dari berpikir “Dapat apa saat saya mengambil pekerjaan itu.” Penulis mengingatkan ketika Anda berpikir soal hasil terlebih dahulu, pikiran itulah yang membuat langkah Anda terbatas. Anda tidak akan ikhlas mengambil pekerjaan karena ada harapan menggantung.
  5. Menyalahkan orang lain.
    Menyalahkan orang lain termasuk pimpinan paling sering terjadi pada orang-orang yang tidak paham berorganisasi. Ibarat bagian tubuh. Mestinya ada di kaki, mau naik dikepala tanpa kompetensi yang memadai.

Tentu masih banyak kelemahan lain yang bisa kita cermati sebagai kasus faktual di organisasi. Oleh karenanya kita, Anda perlu memiliki Self Awareness dalam berorganisasi, sehingga memiliki kesadaran dan ketajaman untuk menghargai dan kemampuan untuk menggunakan peran, hubungan, dan struktur formal dan informal baik dalam organisasi.

B. Pentingnya Self Awareness Dalam Berorganisasi.
Apa itu self awareness? Self awareness adalah kesadaran diri yang merupakan salah satu kemampuan seseorang dalam memahami perasaan, pikiran, serta evaluasi diri. Sehingga hal itu akan membantu seseorang dalam memahami kekuatan, kelemahan, dorongan, hingga nilai yang ada di dalam dirinya sendiri dan juga orang lain.

Seseorang yang memiliki self awareness yang baik dapat memahami situasi sosial, memahami orang lain, serta memahami harapan orang lain terhadap dirinya. Jadi, kita akan lebih mudah untuk bisa merefleksikan diri, menggali pengalaman, mengamati, dan juga mengendalikan emosi.

Ahli psikologi mengungkapkan bahwa istilah lain dari self awareness adalah metamood atau metakognisi. Kata tersebut memiliki arti kesadaran seseorang terhadap proses berpikir serta kesadaran emosinya sendirinya. Adanya proses metakognisi mampu membuat seseorang  mengontrol semua aktivitas kognitifnya. Sehingga hal itu bisa mengarahkan individu tersebut untuk memilih situasi dan juga strategi yang tepat bagi dirinya sendiri di masa depan.

Tahap Pembentukan Self Awareness

1.Tahap Ketidaktahuan

  1. Tahap Berontak
  2. Tahap Kesadaran Diri
  3. Tahap Kesadaran Diri yang Kreatif

Lalu apa manfaat memiliki  Self Awareness yang baik
1.Tetap Tenang Menghadapi Masa Kritis

  1. Mindfulness
  2. Kerja Lebih Cerdas
  3. Membantu Meningkatkan Relasi
  4. Menjaga Kesehatan Jika melansir dari Harvard Business Review, terdapat dua jenis self awareness. Di bawah ini adalah beberapa penjelasannya:
  5. Self-awareness internal
    Ini adalah jenis self awareness yang berarti kesadaran diri yang fokus pada bagaimana cara anda melihat diri sendiri. Apa yang menjadi passion anda. Apa saja nilai yang anda anut, dan bagaimana cara anda berperan di dalam lingkungan sekitarmu?
  6. Self-awareness eksternal
    Jenis kesadaran diri yang satu ini adalah kebalikan dari self awareness internal. Dimana ketika anda memiliki kesadaran diri jenis ini, maka anda akan lebih bisa memahami bagaimana orang lain memandangmu.

Kesadaran diri ini memiliki hubungan dengan sikap empati. Jika anda memiliki self awareness eksternal dengan baik, anda akan lebih bisa memahami orang lain.

Menurut Goleman (1996). Ia mengungkapkan bahwa ada tiga aspek kesadaran diri yang perlu Anda pahami.

  1. Kemampuan Mengenali Emosi

Kemampuan ini merupakan salah satu aspek dari self awareness. Seseorang yang memiliki kecakapan ini akan lebih mudah mengetahui makna dari emosi yang sedang mereka rasakan. Mereka juga tahu penyebab emosi tersebut muncul dan menyadari hubungan antara emosi yang sedang dirasakan dengan apa yang sedang dipikirkan.

  1. Kemampuan Pengakuan Diri

Kemampuan pengakuan terhadap diri sendiri yang akurat meliputi pengetahuan terhadap sumber daya batiniah atau perasaan, keterbatasan diri, dan kemampuan diri. Seseorang yang memiliki kecakapan ini menyadari bahwa mereka mempunyai kelemahan serta kekuatan. Selain itu, mereka juga akan menyediakan waktu khusus untuk introspeksi diri, mau belajar dari pengalaman, dan menerima kritik ataupun perspektif baru.

  1. Kemampuan Mempercayai Diri Sendiri

Hal ini berarti kita perlu memiliki kepercayaan terhadap diri sendiri serta kesadaran yang kuat pada harga diri dan kemampuan yang dimiliki. Seseorang yang memiliki kemampuan ini akan lebih berani untuk mengungkapkan keyakinan mereka sebagai salah satu cara memperlihatkan eksistensi atau keberadaan dirinya.

Mereka juga lebih berani mengutarakan pendapat yang berbeda di depan umum dan mau berkorban untuk sebuah kebenaran. Seseorang dengan kecakapan ini juga mampu membuat keputusan yang sesuai dan tepat meskipun di dalam keadaan atau kondisi yang tidak pasti.

Menurut Goleman (1996), kesadaran diri yang ada di dalam diri seseorang bisa diketahui atau dilihat melalui beberapa indikator. Berikut adalah beberapa indikatornya.

1.Mengenali atau memahami perasaan serta perilaku diri sendiri.
Seseorang akan mampu mengenali perasaan yang sedang mereka rasakan, perilaku yang mereka lakukan, mengapa perasaan tersebut muncul, dan apa dampaknya terhadap orang lain.

  1. Mengenali kelebihan dan juga kekurangan diri sendiri
    Ini adalah salah satu indikator penting dalam self awareness. Dimana seseorang perlu mengetahui dan mengenali kekurangan serta kelebihan yang mereka miliki.
  2. Memiliki sikap mandiri
    Seseorang perlu memiliki sikap yang mandiri dan tidak bergantung dengan orang lain. Artinya mereka tidak perlu seseorang untuk mendorong mereka untuk melakukan sesuatu yang mereka didasarkan pada keyakinan atas kemampuan diri sendiri.
  3. Bisa membuat keputusan yang tepat
    Seseorang mampu dan bisa membuat serta mengambil keputusan dengan tepat. Khususnya yang berkaitan dengan perencanaan hidup atau karir.
  4. Mampu mengungkapkan pikiran dengan baik
    Seseorang dengan self awareness yang baik akan mampu mengungkapkan pikiran, perasaan, keyakinan, dan pendapat mereka dengan baik. Individu tersebut akan mempunyai keberanian serta kesadaran untuk mengungkapkan perasaan, pikiran, pendapat, dan juga keyakinan diri mereka sendiri yang mencerminkan nilai dalam diri mereka.
  5. Bisa mengevaluasi diri
    Seseorang akan mampu menilai, memeriksa, mengoreksi, serta belajar dari sebuah pengalaman. Mereka juga akan lebih mudah menerima kritik atau saran yang orang lain berikan kepada mereka.

Manfaat Self Awareness.

Setelah mengetahui apa itu self awareness, kali ini penulis akan membahas mengenai manfaat dari adanya kesadaran diri di dalam hidup.

1.Tetap Tenang Menghadapi Masa Kritis
Grameds, apa sih yang biasanya anda lakukan saat berada di masa kritis? Bertarung dengan keadaan atau pasrah? Nah, perlu anda ketahui bahwa ternyata self awareness bisa membantu kita untuk bisa tetap fokus dengan diri sendiri ketika menghadapi sebuah masalah. Dengan memiliki self awareness, kita mampu menenangkan pikiran, sistem saraf,dan juga meredakan stres.

  1. Mindfulness

Kesadaran diri juga bisa membantu kita untuk mindfulness atau berpikir bahwa kita hidup untuk saat ini. Dengan menyadari bahwa kita hidup di masa sekarang, maka kita akan lebih bisa memaknai hidup dan lebih bisa menikmatinya.

  1. Kerja Lebih Cerdas

Manfaat self awareness selanjutnya adalah bisa membantu kita untuk bisa bekerja dengan cerdas dan efisien. Tanpa kita sadari, bahwa pekerjaan yang kita lakukan akan berdampak pada hidup kita. Kesadaran diri akan membantu kita untuk menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri. Dengan begitu, kita akan lebih mengerti dan mengenal diri kita sendiri dan bekerja lebih cerdas.

  1. Membantu Meningkatkan Relasi

Ketika kita bisa mengenali diri kita sendiri dengan baik, maka tentu hubungan kita dengan orang lain juga akan menjadi lebih baik. Tak hanya itu, kita juga bisa menjalin sebuah hubungan dengan seseorang yang mempunyai nilai yang sama dan juga membuat batasan emosional dengan orang lain yang ada di sekitar kita.

  1. Menjaga Kesehatan
    Mempunyai self awareness yang baik akan berdampak pada kesehatan diri. Entah itu secara emosional, fisik, mental, dan juga spiritual. Apabila kita tidak memiliki self awareness, maka kita akan kesulitan dalam menjaga diri dan memahami diri sendiri.

Itulah beberapa penjelasan mengenai self awareness atau kesadaran diri. Jadi, apakah Anda sudah memiliki self awareness dalam diri Anda sendiri?

*sumber bacaan

  1. https://www.gramedia.com/best-seller/author/r-adinda/
  2. Ringkasan AI