Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) telah menjadi wadah perjuangan bagi para guru di Indonesia sejak 25 November 1945. Itulah sebabnya PGRI dijuluki dengan organisasi perjuangan, karena tidak saja terlahir dalam suasana awal tonggak keberhasilan bangsa Indonesia meraih kemerdekaannya, namun guru-guru ikut berjuang dan berjuang sendiri untuk menyatukan anggotanya. Ini adalah langkah cerdas cendikia para guru saat itu.
Seiring waktu PGRI lewat pengurus yang telah dipercaya menakhodai jalannya organisasi dalam berbagai jaman dan gelombang tantangan untuk menyatukan anggota dan menjadikan organisasi yang kuat. Sejarah telah mencatat utamanya di tahun 1965 guru tampaknya terbelah menjadi dua. Dan seiring waktu, dengan postur tubuh anggota yang ratusan ribu, menjadikan organisasi yang disegani. Namun kebenaran telah membuktikan, bahwa gempuran terhadap PGRI dengan berbagai langkah terus menjaga solidaritas.
Kita patut berbangga, utamanya para guru usia muda, hendaknya terus memompa semangat, keyakinan bahwa menjadi anggota PGRI adalah pilihan yang tepat. Ada beberapa lompatan besar yang telah dilakukan yaitu lahirnya UU guru dan dosen. Karena dari sini menjadi tonggak kemudian lahirnya tunjangan sertifikasi.
PGRI selalu mengawal agar sertifikasi guru selalu disempurnakan dalam rekrutmen dan penggajian dan terbukti sudah berlangsung dengan baik. Berbagai kasus besar yang menimpa guru selalu mendapat pengawalan, sehingga meringankan dan membebaskan guru dari jerat hukum. Semua perjalanan yang dilalui, sudah pasti akan ada tantangan baru seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti penyusunan kurikulum yang adaftif dan sesuai dengan tuntutan jaman. Masih adanya teman guru yang belum mendapat tunjangan sertifikasi. Masih ada anggota yang meragukan dan tidak percaya terhadap perjuangan pengurus. Timpangnya laju pendidikan di daerah tertinggal yang berakibat terhadap kualitas anggota dan masih banyak hal lain.
Untuk itu, kita mesti mempererat, menguatkan dan bersatu padu demi kemajuan organisasi. Jangan pernah terbersit memusuhi PGRI. Dan yang utama perlu dipersiapkan adalah memperkuat kaderisasi dari guru muda menjadi pengurus PGRI (Dewa N Sarjana)